Makalah analisis UMKM Batik Tulis Asli Pesantenan



MAKALAH ANALISIS UMKM
“ BATIK TULIS ASLI PESANTENAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
KEWIRAUSAHAAN
Dosen pengampu : Dr. Drs. Sukirman, SPd., SH., MM













     Disusun oleh :
Airin Rizqi Ananda
NIM   : 201511315
Kelas : 4 D

                                                      

Program Studi Manajemen
                                               Fakultas Ekonomi   
Universitas Muria Kudus
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya. Penyusun dapat menyelesaikan Makalah UMKM “ BATIK TULIS ASLI PESANTENAN” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalahl ini adalah sebagai syarat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan di Program Studi Manajemen.

Penulisan makalah ini didasarkan pada referensi yang ada baik dari buku maupun sumber lainnya yang terkait. Dengan ini penyusun juga menyampaikan terima kasih kepada :
1.       Bapak Dr. Drs. Sukirman, SPd., SH., MM selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan  yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah ini.
2.       Orang tua yang telah memberikan kesempatan dan dukungan bagi kami baik moral maupun material.
             Makalah ini merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan sumber yang telah didapatkan oleh penyusun. Tentu ada kelemahan dalam teknik pelaksanaan, penyajian maupun dalam tata penulisan. Akhir kata selamat membaca dan terimakasih.

Kudus, 2017




Penyusun







ABSTRAK
Batik Tulis adalah sebuah kerajinan tangan yang mempunyai nilai seni yang sangat tinggi dan merupakan sebuah bagian dari budaya Indonesia sejak dahulu kala. Wanita-wanita Jawa pada jaman dahulu kala memiliki keterampilan membuat batik tulis. Tradisi membuat batik tulis pada awalnya merupakan tradisi dari nenek moyang yang kemudian dilanjutkan secara turun temurun.
Seperti Batik Tulis Asli Pesantenan salah satunya. Yaitu batik khas dari desa Mojomulyo, Tambakromo, Pati, Jawa Tengah. Batik Tulis Asli Pesantenan berbeda dengan batik lainnya karena mengangkat tema atau motif dari sejarah Kota Pati sendiri. Dan pewarnaanya sangat full color dan tahan lama. Dengan keragaman motif dan warna itulah yang menjadikan Batik Pesantenan berbeda dengan batik-batik lainnya. Dan Batik Tulis Asli Pesantenan merupakan batik pertama yang ada di daerah Pati Selatan.
Dengan penerapan akan pengetahuan wirausaha, tentu akan menambah bagaiamana cara yang tepat untuk mengembangkan Batik Pesantenan dan lebih di kenal masyarakat luas. Dengan berbagai pilihan warna, motif dan makna-makna yang tersirat dalam setiap motifnya. Sehingga pemakai terlihat elegan dengan varian motif yang ada.















DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
ABSTRAK .............................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................. 3
2.1 Perencanan Pemasaran.......................................................................................................... 3
2.2 Menentukan Harga................................................................................................................ 9
2.3 Perluasan Usaha.................................................................................................................. 12
2.4 Kompetensi Kewirausahaan................................................................................................ 13
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................... 18
BAB IV PENUTUP................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Batik Tulis adalah sebuah kerajinan tangan yang mempunyai nilai seni yang sangat tinggi dan merupakan sebuah bagian dari budaya Indonesia sejak dahulu kala. Wanita-wanita Jawa pada jaman dahulu kala memiliki keterampilan membuat batik tulis. Tradisi membuat batik tulis pada awalnya merupakan tradisi dari nenek moyang yang kemudian dilanjutkan secara turun temurun.
Seni pewarnaan kain batik tulis dengan menggunakan malam (lilin khusus untuk membatik) adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan ditemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik tulis juga diterapkan di Tiongkok serta di India dan Jepang. Di Afrika, teknik seperti batik tulis dikenal di Nigeria dan Senegal. Di Indonesia, batik tulis dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit.
Sehingga, batik harus di lestarikan dan di jaga agar tetap menjadi ciri khas Indonesia. Dan menjadi produk lokal unggulan bukan hanya di dalam negeri namun hingga ke mancanegara dengan berbagai keragaman yang di miliki batik.
Seperti Batik Tulis Asli Pesantenan salah satunya. Yaitu batik khas dari desa Mojomulyo, Tambakromo, Pati, Jawa Tengah. Batik Tulis Asli Pesantenan berbeda dengan batik lainnya karena mengangkat tema atau motif dari sejarah Kota Pati sendiri. Dan pewarnaanya sangat full color dan tahan lama. Dengan keragaman motif dan warna itulah yang menjadikan Batik Pesantenan berbeda dengan batik-batik lainnya. Dan Batik Tulis Asli Pesantenan merupakan batik pertama yang ada di daerah Pati Selatan.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Strategi Pemasaran Batik Tulis Pesantenan?
2.      Bagaimana Promosi yang dilakukan Oleh Batik Tulis Pesantenan?
3.      Bagaimana Penetapan Harga dalam Batik Tulis Pesantenan?
4.      Bagaimana Strategi dalam Mengahadapi Pesaing?

1.3  Tujuan
1.      Agar Mampu Mengetahui Bagaimana Cara Strategi Pemasaran Batik Tulis Pesantenan.
2.      Agar Mengetahui Bagaimana Promosi yang Di lakukan Oleh Batik Tulis Pesantenan.
3.      Agar Mengetahui Bagaimana Menetapkan Harga Batik Tulis Pesantenan.
4.      Agar Mengetahui dan Memahami Strategi dalam Menghadapi Pesaing.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  PERENCANA PEMASARAN
2.1.1        Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan pokok dari suatu perusahaan yang modern, dengan melayani segala kebutuhan manusia (human needs) secara efektif. Tujuan dari pelayanan tersebut adalah melalui transaksi pertukaran antara produsen dengan konsumen. Konsep transaksi pertukaran merupakan pokok permasalahan dari kegiatan pemasaran. Berdasarkan transaksi pertukaran, produsen menawarkan sesuatu yang konsumen perlukan, kenudian produsen dengan kegiatan penawaran yang atraktif, diharapkan konsumen akan membeli dan kembali membeli.
Menurut Philip Kotler (1985:7), kegiatan pemasaran suatu produk adalah kegiatan menganalisi, merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi seluruh program yang telah dirancang sebelumnya agar terjadi pertukaran nilai secara sukarela ( dengan konsumen ), sehingga tercapai tujuan perusahaan. Selain itu, pemasaran berkaitan pula dengan merancang lembaga yang mempunyai kegiatan untuk menawarkan produk dalam memenuhi kebutuhan pasar (konsumen) yang telah di targetkan. Penawaran dilakukan dengan menggunakan harga yang efektif, komunikasi dan distribusi yang baik, menyampaikan, mendorong, dan memberikan pelayanan yang baik pada konsumen.
2.1.2        Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran tidak terlepas dari, perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai tujuan. Beberapa langkah untuk merencanakan pemasaran bagi usaha baru di antaranya sebagai berikut:
1.      Langkah pertama, menetukan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar diarahkan pada kebutuhan konsumen, misal barag atau jasa mana yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas bagaimana, siapa yang membutuhkan, dan kapan memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karateristik kosumen yang dituju.
2.      Langkah kedua, memilih pasar sasaran khusus.
Ada tiga jenis pasar sasaran khusu, yaitu:
a.       Pasar individual ( individual market)
b.      Pasar khusus ( niche market )
c.       Segmentasi pasar ( market segmentation)
Berdasarkan tiga alternatif pasar sasaran, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih baik memilih pasar khusus dan pasar individuak, sedangkan untuk perusaan menengah dan besar lebih baik menggunakan segmentasi pasar.
3.      Langkah ketiga, menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan.
Penetapan strategi pemasaran tergantung keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar tergantung pada potensi yang mengambarkan permintaan dari lingkungan persaingan, terdapat enam strategi dalam memenuhi permintaan dari lingkungan bersaing yaitu:
a.       Berorientasi pada pelanggan ( customer orientation )
b.      Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien, dan tepat.
c.       Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan, dan kenikmatan.
d.      Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun proses.
e.       Kecepatan (speed),atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk:
1)      Kecepatan untuk menempatkan produk baru dipasar.
2)      Memperpendek waktu untuk merespon keinginan dan kebutuhan pelanggan (customer response time time).
f.       Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
4.      Langkah ke empat, memilih strategi pemasaran.
Strategi pemasaran merupakan panduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Kondisi untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran ( marketing mix ), yaitu probe, product, price, place, dan promotion.
2.1.3        Bauran Pemasaran
1.      Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe)
Langkah petama dalam kegiatan pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, berapa jumlah, bagaimana daya beli, dimana tempat konsumen, dan berapa permintaan, semua merupakan informasi penting bagi pemasaran produk baru.
2.      Berorientasi pada Konsumen
Usaha baru yang berhasil pada umumnya memusatkan perhatian pada pengembangan sikap berorintasi pada kepuasan para pemilik kepentingan (stakeholder satisfaction). Orientasi pada pemasaran ditunjuk kepada kepuasan pelanggan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a.       Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat mungkin kekurangan terseebut
b.      Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan
c.       Mintalah umpan balik dari karyawan tentang upaya perbaikan peayanan yang harus diberikan kepada pelanggan
d.      Buatlah komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.
e.       Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan dengan pelanggan
f.       Kembangkan pelayanan bagi karyawan sehingga komunikasi mengarah pada pelanggan.
3.      Kualitas
Perbaikan kualitas menjadi tujuan stategi beberapa pengusaha di dunia, kemudian secara integral dijadikan bagian dari budaya perusahaan. Perbaikan kualitas tersebut terangkum dalam Total Quality Management (TQM).
Kunci utama dalam mengembangkan TQM justru terletak pada perhatian khusus kepada pelanggan, artinya kualitas harus mencerminkan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Berdasarkan hasil survei di AS, menurut Zimmerer (1996) ada lima komponen kualitas yang secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
a.       Ketepatan (reliability), yaitu rata-rata kelalian/pengabaian.
b.      Daya tahan (durability),yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat dipakai/bertahan.
c.       Mudah digunakan (easy of use), yaitu barang dan jasa tesebut harus mudah untuk digunakan.
d.      Nama merek yang terkenal dan dipercaya (knows and trused brand name).
e.       Harga yang relatif murah (low price).
4.      Kenyamanan
Dilakukan dengan cara meminta informasi kepada pelanggan , misal kesenangan apa yang diinginkan dan harapan dari pelayanan yang disajikan perusahaan. Memberikan pelayanan menyenangkan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a.       Lokasi usaha dekat dengan pelanggan
b.      Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan
c.       Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan. Perusahaan buka 24 jam sehari selama seminggu atau tidak
d.      Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak
e.       Berikan kemudahan kepada pelanggan agar dapat membeli secara kredit
f.       Latihlah karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat, dan sopan.
5.      Inovasi
Merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan besar yanng sangat cepat dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi terus-menerus. Inovasi terus-menerus merupakan kekuatan bagi wirausaha dalam meraih sukses usaha. Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal antara lain bentuk produk baru, perbedaan teknik, dan pendekatan baru dalam memperkenalkan.
6.      Kecepatan
Merupakan kekuatan dalam persaingan. Kecepatan mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan emenuhi permintaan pasar. Secara filosofi, keceptan di sebut Time Compression Management (TCM), yang memiliki dua aspek, yaitu:
a.       Mempercepat produk baru ke pasar, dan
b.      Memperpendek waktu dalam merespon permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau menyampaikan.
7.      Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan pelanggan dilakukan sebagai berikut.
a.       Dengarkan dan perhatikan pelanggan
b.      Tetapkan pelayanan terbaik
c.       Tetapkan ukuran dan kinerja standar
d.      Berikan perlindungan hak-hak karyawan
e.       Latih karyawan untuk memberikan pelayanan istimewa
f.       Gunakan teknologi yyang memberikan pelayanan terbaik
8.      Produk
Produk memiliki siklus hidup (product life cycle), terdiri atas tahap pengembangan, pengenalan, pertumbuhan penjualan, kematangan, kejenuhan, dan penurunan.
a.       Tahap Pengembangan
Pengembangan produk baru merupakan bagian terpenting dalam pemasaran, tetapi dalam tahap pengembangan produk sering timbul isiko besar dan hampir 80% produk gagal (Zimmerer, 1996:124). Beberapa alasan mengapa produk baru gagal:
1)      Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada dipasar.
2)      Wirausaha tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pasar.
3)      Perusahaan sangat miksin perencanaan dan kurang gencar dalam memperkenalkan produk-produk baru.
4)      Wirausaha gagal untuk menyesuaikan stategi produk ketika ada perubahan.
5)      Perusahaan kekurangan dana yang memadai dan kurang komitmen terhadap produk baru.
Terdapat banyak cara untuk merekayasa produk barang dan jasa agar di minati oleh konsumen, di antaranya:
1)      Jenis-jenis di perbaharui.
2)      Kualitas dibedakan dan ditingkatkan.
3)      Model dan desain bermacam-macam dan dibedakan.
4)      Kemasan, earna, bentuk, ukuran, standar, merek dibuat sedemikian rupa sehingga lebih menarik.


b.      Tahap Pengenalan
Produk baru diperkenalkan kepada konsumen potensial karena masih kurang diterima di pasar, sehingga harus menerobos pasar, bersaing dengan produk yang sudah ada. Memperkenalkan produk baru ini, promosi dan periklanan harus gencar agar produk dikenal oleh konsumen terutama konsumen potensial, biaya pemasaran tahap ini relatif besar, maka keuntungan bisa negatif.
c.       Tahap Pertumbuhan Penjualan
Barang sudah dikenal konsumen, produk mulai diterima oleh konsumen. Konsumen membandingkan produk dalam jumlah yang cukup besar, sehingga volume penjualan meningkat dan termasuk keuntungan. Apabila barang baru gagal menembus konsumen pada tahap perkenalan dan pertumbuhan, maka barang tidak akan laku terjual.
d.      Tahap Kematangan
Volume penjualan terus meningkat dan margin labor mencapai puncak, tetapi kemudian menurun, karena masuk pesaing baru ke pasar. Masuknya produk pesaing menyebabkan menurunnya hasil penjualan.
e.       Tahap Kejenuhan
Tahap ini penjualan mencapai puncak dan konsumen mulai jenuh terhadap produk, sehingga inovasi produk harus  dimulai.
f.       Tahap Penurunan
Tahap ini merupakan lingkaran akhir daur hidup produk. Hasil penjualan produk secara terus-menerus mulai menurun, produk-produk lama mulai diobral dan cuci gudang, margin laba turun secara drastis. Jika produk mencapai tahap penurunan, tidak berarti produk gagal, karena setiap produk yang telah populer akan selalu diperbaiki kembali, tetapi tidak ada perusahaan yang mampu mempertahankan posisi volume penjualan tanpa inovasi dan perubahan produk. Hasil-hasil inovasi dalam bentuk kreasi produk secara terus-menerus akan memberi kepuasan kepada konsumen.
g.      Tempat
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah strategis, menyenangkan, dan efisien. Kondisi untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan sebgai berikut.
1)      Memperbanyak saluran distribusi, misal langsung ke konsumen atau tidak langsung melalui agen.
2)      Memperluas segmentasi atau cakupan, misal segmen lokal, regional, nasional dan internasional.
3)      Menata penampilan tempat usaha misal tata etalase dan posisi produk.
4)      Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin.
5)      Mengubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang yang lain, unruk mengendalikan persediaan dan penawaran.
Dua saluran distribusi masing-masing berbeda, yaitu saluran distribusi untuk barang industri dan saluran distribusi untuk barang konsumsi. Saluran distribusi untuk barang-barang konsumsi, memiliki empat saluran distribusi, yaitu dari pabrik ke:
a)      Konusmen,
b)      Pedagang kecil kemudian ke konsumen,
c)      Pedagang besar (grosir) kemudian ke konsumen,
d)     Pedagang besar kemudian ke pedagang besar lain, selanjutnya ke pedagang keicl?eceran, terus ke konsumen.
Barang-barang industri melalui dua saluran, yaitu dari:
a)      Pabrik ke industri pemakai,
b)      Pabrik ke pedagang besar (grosir) lalu ke industri pemakai.

2.2  MENENTUKAN HARGA
2.2.1        Pengertian Harga
Harga tepat adalah harga yang dapat dijangkau dan paling efisien bagi konsumen. Wirausaha dapat menciptakan harga yang paling efisien dengan inovasi dan kreativitas. Menetapkan harga yang tepat perlu mempertimbangkan berbagai faktor, tidak sekedar intuisi atau perasaan, tetapi juga berdasarkan informasi, fakta, dan analisis di lapangan. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan harga :
1.      Biaya barang dan jasa.
2.      Permintaan dan penawaran pasar.
3.      Antisipasi volume penjualan produk dan jasa.
4.      Harga pesaing.
5.      Kondisi ekonomi.
6.      Lokasi usaha.
7.      Fluktuasi musim.
8.      Faktor psikologis pelanggan.
9.      Bunga kredit dan bentuk kredit.
10.  Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan)

2.2.2        Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dapat dipilih antara lain :
1.      Penetrasi pasar (market penetration)adalah strategi pemasaran untuk meningkatkan jumlah penjualan barang dan jasa yang sudah ada dengan memperbesar upaya penjualan dan periklanan. Misal, upaya promosi dan iklan yang gencar dilakukan produk-produk jamu, perusahaan-perusahaan rokok, produk makanan dan minuman, dan berhasi meningkatkan angka penjualan.
2.      Pengembangan pasar (market development) mencoba meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan produk barang dan jasa yang ada pada pasar baru. Posisi strategi ini, yang diperluas bukan upaya penjualan atau promosi, melainkan uapaya untuk mencari pasar baru. Misal, produk-produk AMWAY dan CNI yang dipasarkan melalui jaringan berjenjang (multilevel marketing).
3.      Pengembangan produk (product development) mencoba meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan produk dan jasa baru kepada pasar yang sudah ada. produk-produk itu dapat merupakan modifikasi dari produk yang sudah ada. misal, produk-produk pakaian wanita dan anak-anak, mobil, komputer, dan elektronik.
4.      Segmentasi pasar (market segmentation) merupakan strategi pemasaran yang terkenal bagi usaha baru, produk dipasarkan berdasarkan segmentasi. Misal, segmentasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, tingkat pendapatan dan sebagainya.

2.2.3        Penentuan Harga
Volume Penentuan harga produk baru perlu dilakukan dengan hati-hati. Jika terlalu tinggi, volume penjualan bisa terjadi tidak terlalu tinggi. Sebaliknya bila harga terlalu rendah, maka biaya tidak tertutupi oleh hasil penjualan. Sehingga, dalam menetapkan harga bagi produk baru, wirausaha hendaknya dapat memuaskan tiga tujuan, yaitu :
1.      Menghasilkan produk yang diterima oleh konsumen potensial, berapapun banyaknya.
2.      Memelihara pangsa pasar dengan akibat pertumbuhan pesaing.
Jika produk baru berhasil maka pesaing akan masuk ke pasar, dan perusahaan kecil memperluas atau mempertahankan pangsa pasar.
3.      Memperoleh laba.
Perusahaan baru harus bertahan agar hasil penjualan lebih tinggi dari biaya produksi.

2.2.4        Harga Barang Konsumsi
Menentukan harga barang-barang yang diproduksi, suatu perusahaan memiliki tiga pilihan harga, yaitu :
1.      Harga di bawah harga pasar untuk produk yang sama.
2.      Harga di atas harga pasar.
3.      Harga sama dengan harga pasar

2.2.5        PROMO
Barang dan jasa yang diproduksi supaya dikenal, diketahui dan diminta konsumen, maka wirausaha perlu melakukan kegiatan sebagai berikut :
1.      Menginformasikan barang / jasa pada konsumen.
2.      Membujuk konsumen supaya membeli barang / jasa yang dihasilkan.
3.      Mempengaruhi konsumen tertarik terhadap barang / jasa yang dihasilkan
Kegiatan – kegiatan tersebut dilakukan dengan periklanan dan promosi. Sehingga, promosi merupakan cara mengkomunikasikan barang / jasa yang ditawarkan. Agar konsumen dapat mengenal dan membeli. Sesuai dengan fungsi promosi yaitu menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), mengigat (to remind) dan mempengaruhi (to influence) maka dengan promosi barang dan jasa akan mudah dikenal oleh konsumen.
Beberapa jenis promosi yang dapat dijadikan pertimbangan.
1.      Media, misal media cetak (majalah, surat kabar) atau elektronik (radio, tv,internet, dan lain- lain).
2.      Promosi penjualan, misal melalui pameran dagang, kuis berhadiah, dan lainnya.
3.      Wiraniaga, mempromosikan langsung barang ke konsumen dengan membawa produk.
4.      Pemasaran langsung, langsung menghubungi konsumen.
5.      Humors, yaitu mempublikasikan barang melalui billboard, pamphlet, dan sebaginya.
Strategi tersebut tergantung pada elastisitas permintaan, biaya barang, dan harga yang dimiliki pesaing. Setelah barang dan jasa yang dimiliki pesaing. Setelah barang dan jasa yang diproduksi dikenal dan dibutuhkan konsumen, maka tugas wirausaha adalah:
1.      Mempertahankan pangsa pasar dan volume penjualan.
2.      Mengembangkan pansa pasar dan volume penjualan .
Mempertahkan dan mengembangkan pangsa pasar, wirausaha dapat melakukan langkah- langkah berikut :
1.      Menghargai dan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen
2.      Menganalisis kelebihan dan kekurangan pemasaran yang di miliki maupun kelebihan dan kelemahan pesaing.
3.      Mencari strategi untuk menyerang market leader.

2.3  PERLUASAN USAHA
2.3.1        Strategi Bukan Pemimpin Pasar
Perusahaan memasuki tahap pertumbuhan memiliki posisi kuat (bukan pemimpin pasar) di pasar, memiliki strategi tertentu. Strategi ini bukan untuk bersaing dengan pemimpin pasar, ini dilakukan dengan cara :
a.       Agresif menggunakan kompetensi terbaik untuk meraih peluang pasar sehingga tidak ditandingi oleh pesaing. Wirausaha memposisikan diri dalam segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling dominan. Wirausaha membangun dan mempertahankan hubungan secara terbuka dengan para pelanggan. Posisi semacam ini memunculkan peluang dan selalu memperkuat hubungan melalui pelayanan yang istimewa atas kebutuhan pelanggan.
b.      Mengembangkan strategi sebagai pengikut. Kondisi ekonomi yang baik, perusahaan yang mengikuti strategi ini bisa berhasil. Ancaman untuk strategi ini adalah jika pelanggan tidak lagi memandang perusahaan pemasok sebagai pilihan pertama. Selain itu, pasar dengan produk dan jasa sejenis buka pasar yang menarik untuk persaingan.

2.3.2        Memelihara Semangat Wirausaha
Mendorong perilaku kretif supaya wirausaha memperoleh keuntungan dipasar dapat dilakukan seperti berikut :
a.       Mendidik wirausaha tentang pelayanan perusahaan khususnya tentang alasan mereka membeli produk dan jasa, tentang masalah yang dihadapi pelanggan, dan tentang apa kebutuhan serta keinginan yang spesifik dari pelanggan.
b.      Mendidik wirausaha tentang nilai – nilai perbaikan produk dan pemasaran, tentang proses distribusi dan perbaikan teknik produksi untuk dapat bersaing.
c.       Menciptakan iklim kerja yang positif mendorong tercapainya ide – ide baru. Berdasarkan iklim yang kondusif, enterpreneur lebih kreatif dalam mentransformasikan ide – ide. Enterpreneur secara ideal adalah individu – individu yang bertanggung jawab dalam bidang pemasaran, teknologi, dan keuangan. Pelaku tersebut adalah para pencipta dan inovator pada perusahaan orang lain.

2.4  KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN
2.4.1        Dasar Kompetensi
Manajemen perusahaan modern telah terjadi pergeseran strategi, dari strategi memaksimalkan keuntungan pemegang saham (mencari laba perusahaan) menjadi memaksimalkan keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan (stakeholder), yaitu individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam kegiatan perusahaan, bukan hanya pemegang saham, tetapi juga karyawan, manajemen, pembeli, masyarakat, pemasok, distributor, dan pemerintah. Konsep laba tidak dapat dikesampingkan dan merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi pemilik kepentingan.
Gary Hamel dan C. K. Prahalad dalam karyanya "Competing for the Future" (1994) mengemukakan beberapa definisi kompetensi inti sebagai berikut:
1.      Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan daiam serangkaian produk atau jasa.
2.      Kompetensi inti adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk bersaing.
3.      Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan manfaat fundamental kepada pelanggan.
4.      Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan memberikan kontribusi terhadap nilai dan biaya konsumen.
Menurut Mahoney dan Pandian (1992), untuk menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan krisis eksternal, perusahaan kecil dapat menggunakan teori :sttategi berbasis sumber daya” (resource-based strategy). Sumber daya perusahaan berupa tanah, teknologi dan tenaga kerja (termasuk kapabilitas dan pengetahuan), modal, dan kebiasaan rutin dapat dikelola secara khusus untuk memperoleh keuntungan yang terus-menerus dari pesaingan. Meraih keuntungan berkesinambungan perusahaan berusaha mencari dan menumbuhkan kapabilitas khusus dari semua sumber daya yang belum dimanfaatkan secara optimal dan dapat diubah menjadi peluang produktif yang unik, diantaranya melalui pencarian ide-ide baru atau wawasan manajemen yang lebih luas secara terus-menerus. Perusahaan dapat meraih keuntungan melalui penggunaan sumber daya yang lebih baik, diantaranya dengan :
1.      Pola organisasi dan administrasi yang baik.
2.      Perpaduan asset fisik berwujud seperti sumber daya manusia dana lam, serta asset tidak berwujud seperti kebiasaan berfikir kreatif (Penrose, 1985) dan keterampilan manajerial.
3.      Budaya perusahaan.
4.      Proses kerja dan penyesuaian yang cepat atas tuntutan baru.
Teori strategi dinamis maupun strategi berbasis sumber daya, sangat relevan jika diterapkan dalam pembangunan perusahaan kecil di Indonesia yang dihadapkan pada persaingan bebas dan krisis ekonomi berkepanjangan seperti saat ini. Perhatian utama diletakkan pada keunggulan daya saing untuk menciptakan nilai tambah tinggi melalui potensi sumber daya alam (local) yang ada dan kapabilitas sumber daya manusia dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan tinggi. Menggunakan startegi berbasis sumber daya, dunia usaha Indonesia akan bangkit dan berusaha untuk menciptakan kapabilitas khusus dari sumber daya internal perusahaan serta tidak dari sumber daya internal perusahaan serta tidak lagi terlalu mengandalkan startegi kekuatan pasar seperti monopoli dan fasilitas pemerintah. Perusahaan kecil bias tumbuh cepat bila berani berpikir kreatif dan mengetahui cara mengembangan sumber daya internal secara kreatif.
Berdasarkan teori berbasis sumber daya dapat disimpulkan bahwa, dalam konteks persaingan bebas, pelaku wirausaha harus menggunakan strategi pengelolaan usaha. Strategi pengembangan perusahaan, baik yang baru maupun yang sudah lama harus mengarah pada penggunaan sumber daya internal dengan mengarah pada keahlian khusus yang bisa menciptakan produk unggul untuk memperbesar pangsa pasar produk pada produ konsumen akhir. Wirausaha dapat lebih berkembang dalam persaingan lokal, nasioanl, maupun internasional. Grant (1991) yang dikutip oleh Albert Wijaya (1994), terdapat beberapa langakh yang dapat digunakan untuk mengembangakn strategi berbasis sumber daya, antara lain:
1.      Mengidentifkasi  dan mengklasifikasi sumber daya
2.      Mengidentifikasi dan mengevaluasi kemampuan atau kapabilitas.
3.      Memformulasikan strategi pengembangan sumber daya inti dan kapabilitas seefektif mungkin pada semua kegiatan manajemen. Sementara itu, perusahaan harus mempelajari perkembangan manajemen dan kemungkinan-kemungkinan masa depan untuk mempertahankan daya saing perusahaan secara berkesinambungan.

2.4.2        Stategi Bersaing
Konsep strategi pemasaran terdapat istilah (marketing mix) yang dikenal dengan 4P, yaitu:
1.      Barang dan jasa (product)
2.      Harga (price)
3.      Tempat (place)
4.      Promosi (promotion)
Kewirausahaan memiliki 4P ditambah dengan satu P, yaitu probe (penelitian dan pengembangan) sehingga menjadi 5P. Riset pemasaran selalu menambahkan probe  pada awal sehingga urutan bauran pemasaran menjadi:
1.      Penelitian dan pengembangan (probe)
2.      Barang dan jasa (product)
3.      Harga (price)
4.      Tempat (place)
5.      Promosi (promotion)
Penelitian dan pengembangan dalam kewirausahaan merupakan strategi utama karena memiliki keterkaitan dengan kreativitas daninovasi, didalamnya tercakup penelitian dan pengembangan produk, harga, tempat, dan promosi. Wirausaha berkembang dan berhasil karena memiliki kemampuan penelitian dan pengembangan yang memadai sehingga tercipta barang-barang yang bernilai dan unggul di pasar. Manajemen strategi yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P sama artinya dengan strategi, yaitu perencanaan (plan), pola (patern), posisi (position), perspektif (perspective), dan permainan atau taktik (play).
1.      Strategi Perencanaan
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai tujuan di masa depan, tetapi tidak selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan. Strategi menyangkut juga segala sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya, misal pola-pola perilaku bisnis yang telah dilakuka di masa lampau. Contoh, McDonald’s selama bertahun-tahun telah memegang teguh  dan secara konsisten melaksanakan prinsip kualitas, pelayanan, dan kebersihan, ini menjadi kunci strategi perusahaan McDonald’s. Mercedes sejak awal secara konsisten menjual mobil untuk segmen pasar tingkat atas atau yang disebut dengan ­high-end strategy.
2.      Strategi Pola
Menurut Mintzberg, strategi adalah pola yang selanjutnya disebut sebagai intended strategy, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan, atau disebut juga sebagai realized strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.

3.      Strategi Posisi
Definisi strategi ketiga menurut Mintzberg strategi adalah posisi yaitu memosisikan produk tertentu ke pasar tertentu. Perusahaan rokok Marlboro dan Sampoerna Mild merupakan perusahaan rokok yang paling serius mempromosikan produk di Indonesia. Masing-masing mempunyai strategi posisi yang berbeda di pasaran. Marlboro memosisikan diri sebagai rokok kaum pria sejati yang menyukai tantangan alam seperti digambarkan melalui iklan-iklan, sedang A Mild lebih ditujukan kepada kaum muda sehingga produk rokok dibuat berkadar tar dan nikotin ringan. Strategi sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke satu titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat ke luar yaitu menuju berbagai aspek lingkungan eksternal.
4.      Strategi Perspektif.
Strategi keempat adalah perspektif. Jika dalam perspektif kedua dan ketiga cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam perspektif cenderung lebih melihat ke dalam, yaitu ke dalam organisasi, dan ke atas, yaitu melihat visi utama dari perusahaan.
5.      Strategi Permainan
Strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing. Suatu merek, misal meluncurkan merek kedua agar posisi tetap kukuh dan tidak tersentuh karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua tadi.











BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pemasaran
Di dalam umkm Batik Tulis Asli Pesantenan ini tentu melakukan pemasaran untuk mengenalkan batik-batiknya. Batik Pesantenan sebelum melakukan pemasaran, melakukan perencanaan terlebih dahulu dengan meninjau pasar, agar dengan mudah menentukan harga yang tepat bagi konsumen. Terutama kualitasnya yang akan di berikan kepada konsumen.
Pemasaran Batik Pesantenan sudah ke seluruh Indonesia, kecuali Irian Jaya. Karena jauh dan belum memiliki pemasa di sana. Namun, Batik Pesantenan juga di pasarkan sampai Malaysia, Singapura dan Australia.
Pemasaran melalui :
1.      Hanya sekedar lewat sahabat-sahabat pemilik yang membawanya atau pemilik membawanya sendiri saat berkunjung ke luar daerah maupun luar negeri. Itupun hanya beberapa kain saja. Dan jika tidak laku bisa dikembalikan ke pemilik lagi. Karena pemilik tidak melakukan ekspor besar yang dikirim ke pasar luar negeri.
2.      Melalui Facebook dalam mengenalkan sekaligus mempromosikan Batik Pesantenan miliknya. Jika ada yang berminat membeli atau hanya sekedar bertanya-tanya boleh saja. Bu Puji siap melayani setiap pertanyaan yang di pertanyakan meski tidak jadi membeli. Karena beliau tidak ingin di mengecewakan konsumen baru.
Dan Hingga saat ini pemilik sudah memiliki pemasar di seluruh Indonesia. Untuk ekspor secara besar pemilik mengakui masih kesulitan dikarenakan belum paham betul bagaimana prosedur ekspor yang harus memiliki ijin-ijin khusus. Dan belum adanya pembimbing yang mengajari akan hal tersebut.
3.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang di lakukan oleh Batik Pesantenan adalah dengan cara :
1.      Pemilik terlebih dahulu melihat pangsa pasar dengan apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Sekarang ini banyak orang yang mencari barang unik. Terutama dalam hal berpakaian, dengan menggunakan batik yang unik dan berbeda dari umumnya, tentu menambah nilai pemakainnya. Dan Batik Pesantenan sangat berpeluang dalam menambah keunikan dari batik-batik di Indonesia.
2.      Sasaran pasar yang di pilih oleh Batik Pesantenan ke semua kalangan, meski dalam penjualan hanya melalui orang-orang terpercaya saja, pemasaran dapat berkembang. Dan Batik Pesantenan mudah di jumpai di pasar Pragola Pati.
3.      Membuka outlet khusus Batik Pesantenan
4.      Batik Pesantenan berinovasi dalam produknya, yaitu dengan membuat pakaian jadi, karena Batik Pesantenan awalnya hanya memproduksi kain saja.

3.3 Bauran Pemasaran
Batik Pesantenan selalu mengutamakan kualitas untuk kepuasan pelanggan dengan:
1.      Memproduksi batik tulis yang terbuat dari bahan-bahan pilihan dan pewarna yang alami. Tentu hal ini sangat baik untuk batik dan pemakai.
2.      Batik Pesantenan yang sudah menjadi lembaran kain, di letakkan di outlet atau butik. Hal ini memudahkan konsumen untuk melihat motif-motif yang berbeda-beda..
3.      Batik Pesantenan juga memilik daya tahan yang lama, karena motif dan pewarnannya meressap di kain berbeda dengan batik cap yang hanya menempel di kain. Sehingga warna tidak memudar dalam waktu singkat.
4.      Batik Pesantenan ini, sudah memiliki merek sendiri yaitu “ Batik Tulis Asli Pesantenan “ dan mendapatkan hak paten dalam 19 motifnya.
5.      Tempat penjualan Batik Pesantenan sangat stategis karena di pinggir jalan, dan merupakan akses ke Makam Ki Ageng Ngerang yang ada di Tambaromo. Jadi, peziarah dapat mampir ke outlet Batik Pesantenan. Konsumen juga dapat melihat secara langsung proses pembuatan di belakang tempat penjualan.

3.2 Menentukan Harga
3.2.1 Strategi Pemasaran
1.      Batik Pesantenan selalu melakukan promosi-promosi melalui ekspo-ekspo, seminar maupun media sosial, dengan cara seperti ini penjualan akan meningkat karena sudah memiliki tempat promosi maupun penjualan.
2.      Segmentasi pasar yang di tuju oleh Batik Pesantenan adalah semua kalangan. Karena batik sendiri memang untuk semua kalangan masayarak dari kalangan bawah hingga atas, dari anak-anak hingga lansia. Laki-laki mapun wanita.
3.2.2 Penentuan Harga
Dalam menentukan harga Pemilik sekaligus pencipta Batik Pesantenan sudah memperhitungkan semua bahan kebutuhan dalam pembuatan termasuk laba. Batik Tullis Pesantenan di jual tidak dengan potongan melainkan per meter. Yaitu paling murah 100.000 dan yang paling mahal bisa mencapai  900.000. Tergantung tingkat kerumitannya dalam motif. Pemilik juga berusaha menyeimbangkan dengan harga batik tulis yang ada di pasaran pada umumnya.
Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih mampu membandingkan antara kualitas dengan harga yang tepat.

3.2.3 Promo
Dalam mengembangkan usaha batiknya, Batik Pesantenan  melakuakan promosi agar batik Pesantenan lebih di kenal luas. Batik Pesantenan belum melakukan iklan, namun dari :
1.      mulut ke mulut,
2.      pameran dagang,
3.      seminar
4.      hingga media sosial,
Melalui cara tersebut, Batik Pesantenan di perkenalkan ke seluruh masyarakat. Meskipun hanya demikian, Batik Pesantenan di Tambakromo sudah di kenal luas akan keunikan nya.
3.3  Perluasan Usaha
3.3.1   Strategi Bukan Pemimpin Pasar
Batik Pesantenan merupakan jenis batik baru yang berasal dari Pati Kidol, yaitu Tabakromo. Batik Pesantenan mampu berkembang pesat meskipun bukan menjadi pemimpin dalam pasar. Hal tersebut pemilik capai dengan kerja keras yang ia lakukan dalam  mengenalkan batiknya hingga di akui dan memiliki hak paten dalam berbagai motifnya. Pemilik berani mengambil risiko yang akan terjadi dari setiap motif baru yang di ciptakannya.
3.4  Kompetisi Kewirausahaan
3.3.1   Strategi Bersaing
1.      Penelitian dan Pengembangan
Sebelum membuka pembuatan batik, pemilik tertarik dengan batik karena batik sangat di minati di pasaran dan selalu di cari. Dan terutama di Pati Kidol belum ada pembuatan batik waktu itu. Jadi kemungkinan sangat besar untuk berkembang.
2.      Barang dan Jasa
Dalam memproduksi batik, pemilik selalu mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan. Hal ini sangat penting karena mampu membuat pelanggan nyaman saat berada di tempat maupun di saat memakai batik dari Batik Tulis Asli Pesantenan. Sehingga Batik Pesantenan mampu bersaing dengan batik-batik lainnya yang lebih terkenal, terutama batik dari Juwana. Dengan mengedepankan hal tersebut, pelanggan akan mampu membedakan kualitas dan pelayanan yang terbaik. Tidak hanya mementingkan harga murah saja.
3.      Harga
Dengan harga yang relatif sama dengan batik tulis katun lainnya, Batik Pesantenan sudah menempati urutan daftar pilihan batik-batik di Indonesia yang wajib di kenakan.
4.      Tempat
Batik Tulis Asli Pesantenan yang bertempat di Jl. Kayen – Tambakromo KM 2 Mojomulyo, Tambakromo, Pati, Jawa Tengah. Tempatnya yang sangat strategis karena dekat dengan jalan raya dan jalan utama menuju tempat ziarah ke makam Ki Ageng Ngerang. Tentu sangat mudah dalam hal penjualan dan mudah di kenal orang.
5.      Promosi
Promosi yang dilakukan pemilik Batik Pesantenan adalah dengan mengenalkan batik pesantenan dari
1.      mulut ke mulut,
2.      pameran dagang,
3.      seminar
4.      hingga media sosial,
BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Batik Tulis Asli Pesantenan salah satunya. Yaitu batik khas dari desa Mojomulyo, Tambakromo, Pati, Jawa Tengah. Batik Tulis Asli Pesantenan berbeda dengan batik lainnya karena mengangkat tema atau motif dari sejarah Kota Pati sendiri. Dan pewarnaanya sangat full color dan tahan lama. Dengan keragaman motif dan warna itulah yang menjadikan Batik Pesantenan berbeda dengan batik-batik lainnya. Dan Batik Tulis Asli Pesantenan merupakan batik pertama yang ada di daerah Pati Selatan.

4.2  Saran
Dengan adanya pengetahuan yang semakin berkembang, sebaiknya pemilik lebih memahami akan pentingnya promosi dan strategi-strategi dalam pemasaran Batik Pesantenan agar mampu bersaing hingga ke manca negara.
















DAFTAR PUSTAKA

Sukirman. 2008. Kewirausahaan (Kasus dan Implementasi) edisi 7. Semarang : Galaksi Nusindo.  



























LAMPIRAN
Denah Lokasi









Batik Tulis Asli Pesantenan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

proposal usaha pangsit petak umpet

Makalah Analisis Proposal Usaha "Pangsit Petak Umpet"